Minggu, 18 April 2010

PERPADUAN ANTARA DESAIN INTERIOR DAN KERAJINAN TANGAN (CRAFT)

Martino Dwi Nugroho, MA

Sebelum membahas tentang desain interior, perlu kiranya ditinjau tentang arti kata desain untuk melihat hubungan antara desain dengan craft. Secara estimologis kata desain berasal dari kata “designo” (Italia) yang artinya gambar. Kata ini diberi makna baru dalam bahasa Inggris pada abad ke-17, yang digunakan untuk membentuk School of Design tahun 1836. Makna baru tersebut dalam praktek kerapkali semakna dengan craft, kemudian atas jasa Ruskin dan Morris- dua tokoh gerakan antiindustri di Inggris pada abad 19, kata ”desain” diberi bobot sebagai art and craft : yaitu paduan antara seni dan kerampilan.

Menurut Agus Sachari (2002), dalam dunia kesenirupaan Indonesia, kata desain kerapkali dipadankan dengan reka bentuk, tatarupa, rekayasa, perencanaan, gambar, hasil ketrampilan, karya kerajinan, kriya, penggayaan, ruang, menyusun, mencipta dan pelbagai kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan merancang dalam arti luas.

Desain interior adalah karya seni yang mengungkapkan dengan jelas dan tepat tata kehidupan manusia dari satu massa melalui media ruang. Sedangkan mengenai maksud dan tujuan desain interior yaitu pada mulanya desain interior hanya menitikberatkan pada fungsi semata, tapi pada perkembangan selanjutnya, desain interior mempunyai jangkauan yang lebih jauh dengan mencakup semua unsur keindahan dari berbagai macam aspek, sehingga pada akhirnya memberi kepuasan fisik dan spiritual bagi penghuninya atau dengan kata lain bahwa desain interior harus dapat memenuhi kebutuhan berbagai kebutuhan secara memuaskan. Sedangkan makna interior sendiri secara umum bahwa, interior merupakan perancangan yang menyangkut bagian dalam suatu bangunan. Ruang perlu diatur atau ditata sebaik mungkin karena penghuni menghendaki adanya suasana yang nyaman, baik, indah dan mampu melayani kebutuhan secara fisik maupun emosional. Sistem pengaturan ruang yang mampu memenuhi persyaratan tersebut itulah yang dinamakan desain interior.

Setiap interior, apakah itu sebuah rumah, kantor, mobil semuanya harus dapat disusun dan digabungkan ke dalam sebuah unsur desain. Unsur-unsur yang paling penting adalah gaya, bentuk, warna, pencahayaan, skala (perbandingan), pola dan tekstur. Setiap unsur bisa dikembangkan untuk mendapat bermacam-macam suasana. Untuk menyusun unsur-unsur desain interior, setiap orang bisa memilih unsur tersebut menurut fungsi dan tujuannya,untuk apa ruangan tersebut dibuat. Tetapi kesemuanya tetap dalam konteks keindahan. Setiap kehidupan terpentaskan pada sebuah ruang. Dari bangun tidur hingga tidur kembali kita mempergunakan produk industrial. Sikat gigi, tempat sabun, kloset, gelas, meja-kursi kantor, semua produk industri. Namun diantara keluarga-keluarga yang hidup dalam budaya industrial yang dingin tanpa emosi di kota besar itu, kita masih sering dikejutkan oleh suasana yang lain yang khas yang indah karena hadirnya benda-benda kerajinan tangan. Benda-benda itu bisa berupa patung, lukisan, keramik hingga penyekat ruang dari kayu berukir. Benda-benda kerajinan tangan memuaskan kerinduan-kerinduan kita akan sentuhan emosi kemanusiaan dalam dunia benda-benda yang mengurung kita. Benda-benda kerajinan tangan, dimana cita-cita manusia akan keindahan dimanifestasikan, memecah kebisuan suausana industri.

Di sini terlihat bahwa kerajinan tangan mempunyai peranan yang sangat penting terhadap sebuah desain inteerior. Selain faktor teknis, faktor estetis membutuhkan sentuhan kerajinan baik untuk finishing maupun sebagai elemen dekoratif. Dan kerajinan-kerajinan yang diminati sekarang adalah berupa kerajinan tangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar