Minggu, 18 April 2010

Vastu Purusha Mandala, Gaya Menata Ruang dari India

Martino Dwi Nugroho, MA

Selama ini, kaidah yang kita kenal tentang seni menata ruang hanyalah Feng Shui dari Cina. Padahal, ada satu kaidah seni menata ruang yang sangat terkenal yang berasal dari India, yaitu Vastu Purusha Mandala. Tulisan ini sedikit menjelaskan tentang apa itu Vastu Purusha Mandala. Vastu Purusha Mandala adalah suatu persegi empat yang dibagi sembilan persegi kecil. Terdapat persegi empat yang terletak di tengah sebagai pusat atau puser. Vastu purusha adalah roh ruang yang dengan wajahnya yang menghadap ke bawah melindungi lahan bangunan (Frick, 1997). Dari semua aturan dan perintah di dalam Vastushastras, satu hal yang ditemukan untuk membangun bangunan oleh para perancang dari zaman lampau untuk masa kini adalah Vastu Purusha Mandala. Vastu Purusha Mandala telah digambarkan sebagai " suatu kumpulan aturan yang mencoba untuk memudahkan terjemahan dari konsep mengenai agama ke dalam format secara ilmu bangunan”.
Standar dalam pendirian bangunan bukan merupakan hal asing dalam kultur arsitektur Nusantara, melainkan telah dikenal berabad-abad, bahkan sejak zaman arsitektur candi. Arsitektur candi merupakan manifestasi teratur dengan ukuran tertentu yang mengacu pada bentuk bersegi empat. Turunannya yaitu arsitektur yang menggunakan Vastu Purusha Mandala Suci sebagai standar proporsi dan alokasi ruang secara fisik maupun psikis. Vastu-Purusha-Mandala berlaku pula bagi pembangunan suatu kota, desa, perbentengan, atau seluruh hal yang berkaitan dengan dimensi keruangan. Vastu-Purusha-Mandala merupakan gambaran mengenai posisi arca dewa-dewa di dalam suatu candi. Apabila Vastu-Purusha-Mandala itu digunakan sebagai dasar untuk perencanaan suatu kota maka orientasi atau arah hadap kota itu harus memperhatikan kedudukan candinya. Pada dasarnya, diagram ini merupakan suatu Vastu atau norma dasar semesta, jejak (tapak) mengenai aturan dan menampakkan bentuk yang dianggap sebagai Purusha (insan, atau personifikasi gejala semesta dasar yang awal, asli, utama, dan sejati) yang universal dalam suatu mandala (bentuk, form) di dunia yang fenomenal. Secara tepat proporsi, Vastu-Purusha-Mandala itu sendiri tidak penting karena tidak pernah secara tepat merupakan cetak biru tentang candi atau kuil, melainkan suatu ramalan atau perkiraan yang memuat kemungkinan-kemungkinan untuk dijadikan acuan bagi pembangunan kuil. Vastu-Purusha-Mandala pada dasarnya berbentuk persegi dari sejumlah persegi yang dikonversikan dalam bentuk persegi-persegi utama. Ukuran yang paling sederhana terdiri dari bentuk persegi yang berjumlah 81 (9x9). Bagian inti yang terdiri dari 4 atau 9 bagian ditujukan bagi dewa-dewa utama, yakni Brahma.
Sebagai seni menata rung, dalam Vastu-Purusha-Mandala merekomendasikan penataan ruang dalam rumah, misalnya arah timur untuk kamar mandi, arah selatan untuk kamar tidur, barat untuk ruang makan, tenggara untuk dapur. Pintu masuk atau entrance sebaiknya diletakkan pada arah barat atau timur, ketinggian bangunan yang di timur dan utara sebaiknya lebih rendah daripada yang di barat dan selatan. Penerapan prinsip Vastu Purusha Mandala pada rumah Jawa yaitu pada area saka guru sebagai inti/pusat konstruksi. Dewa Brahma mempunyai bermacam-macam nama sebutan salah satunya adalah Bodha atau guru, sehingga dapat dikatakan bahwa saka yang berada di pusat dinamakan saka guru seperti dalam Vastu Purusha Mandala di mana pusatnya dihuni oleh Dewa Brahma yang mempunyai sebutan Bodha atau guru.

1 komentar:

  1. The first question that strikes is why we need to follow Vastu for office and Vastu for office, Vastu for Industries. Is it because it looks good, or feel good? Well, yes it does make us feel good and Vastu for Factory, Vastu for Home. It is scientifically proven that our performance does improve after following Vastu for office. This website talks about the is a true Vastu compliant office.

    BalasHapus